Minggu, 24 Januari 2010

velg berkualitas


Banyak velg ditawarkan. Ada yang buatan lokal maupun luar negeri. Sama-sama menggunakan aluminium, bila salah pilih, nyawalah taruhannya. Barangkali, tanpa sengaja kita menangkap seseorang memandang kaki kita. Entah sadar atau tidak sadar, sorot tatapan tertuju bentuk sepatu yang kita gunakan. Barangkali sepatu tersebut bentuknya lucu, atau bersih, mengkilat, atau bahkan kotor tidak sesuai dengan baju dan celana yang dikenakan.

Akan tetapi, apa pentingnya sepatu? Ahli pergaulan mengatakan, sepatu menunjukkan kepribadian seseorang. Sedangkan ahli kesehatan mengatakan, sepatu penting karena melindungi kaki dari berbagai macam benturan benda keras, lunak, atau yang menjijikkan. Bentuknya, bisa mempengaruhi saraf yang ada di kaki, yang dipercaya berhubungan dengan organ-organ penting tubuh manusia.

Sama dengan sepatu, kita juga sering memperhatikan velg mobil. Bagi ahli teknik, begitu melihat velg, yang muncul di benaknya adalah hitungan daya tahan kekuatan. Karena itu, seperti yang kita saksikan, selama ini bentuk velg asli yang dikeluarkan pabrik pembuat mobil tidak pernah berubah, dan berwarna hitam. Mungkin karena bosan, warna hitam bisa dicat dengan warna metalik.

Selama ini pabrik pembuat mobil kurang memikirkan sisi estetika sebuah velg. Ini berbeda dengan kebiasaan manusia yang suka perubahan dan variasi, termasuk para ahli teknik. Velg sendiri jarang mengalami kerusakan. Lalu, kapan gantinya?

Tampaknya selera menjadi garapan mereka-mereka yang bergerak di bidang perlengkapan estetika mobil, khususnya velg mobil. Maka, bila kita mendatangi toko ban, akan ditemui begitu banyak velg yang dipajang. Saking banyaknya, kita bisa bingung sendiri, mana yang akan dipilih. Tidak hanya banyak macamnya, harganya pun berbeda-beda.

Beberapa tahun lalu, orang senang dengan velg yang bentuknya seperti jari-jari sepeda, berlubang kecil-kecil dan banyak. Model ini sudah jarang dipakai, karena setelah lama dipakai, akan tampak kotor sekali. Agar kelihatan bersih, ya harus sering dibersihkan. Padahal, untuk membersihkan diperlukan tenaga ekstra.

Lalu muncul tipe velg menyerupai jari-jari sepeda namun dengan jarak lebih jauh. Model ini pun cepat membuat orang bosan. Maka, kini banyak orang lebih senang menggunakan velg yang tampilannya gemuk. Meski bentuknya sederhana, namun velg yang umumnya dibuat dari aluminium ini mudah perawatan dan pembersihannya.

Meski demikian, yang paling penting adalah, velg perlu dirawat, agar selalu tampil bersih, rapi, kekar, dan keren. Ia selalu dicuci dan dilap dengan bahan kimia, agar selalu tampak mengkilap. Begitu juga dengan ban. Ban dicuci dengan detergen dan sikat, lalu setelah kering disemir dengan semir sepatu atau semir khusus ban.

Soal harga pun bermacam-macam. Ada velg buatan Indonesia diekspor ke Amerika lalu dikembalikan ke negeri ini sebagai made in USA dengan harga dollar. Ada pula velg buatan Surabaya yang harganya lebih miring. Namun, bagi maniak velg, mereka tahu benar, mana velg buatan luar negeri dan dalam negeri. Velg luar negeri, tampak luaran beda pada finishingnya, halus dan penuh perhitungan.

Sedangkan velg lokal kurang menggunakan hitungan kekuatan, lebih-lebih pada lubang mur roda. Umumnya terkesan semaunya saja. Buat lubang, lalu buat sedikit miring sebagai penahan velg, agar tidak mudah lepas. Padahal velg buatan luar, bila mau dipakai, memerlukan penggantian mur roda. Mur yang dipakai pun bukan sekadar mur roda yang dikrom, tetapi ada ring penahan agar velg tidak mudah lepas. Nah, bila suka dengan velg (aluminium), jangan asal pilih, karena nyawa taruhannya.

modifikasi nissan 350Z


Soal modifikasi mobil, Hendra sangat mengutamakan kualitas dan detail. Soal harga tak jadi masalah. Pria berusia 30 tahun ini membuktikan hal itu pada Nissan 350 Z tahun 2005 miliknya.
Sebagai contoh, di sektor kaki-kaki, terutama velg, ia memilih yang berkualitas demi meraih sebuah eksistensi. Hal ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak. Untuk keempat roda, Hendra rela merogoh kocek yang disebutnya Rp 45 juta. Velg apa tuh? Pilihan Hendra jatuh pada Volk Racing TE-37 Time Attack Seibon Edition produksi bersama Rays Engineering dan Seibon International. "Saya suka sama velg ini. Limited dan warnanya juga pas sama mobil," bilang Hendra. Velg ini tersedia dalam warna gun metal, dan bagian bibir berwarna merah. Kemudian, di spoke terdapat tulisan "Rays Engineering (RE)" dan "Seibon Edition". Aplikasi velg limited ini juga dibarengi dengan pemasangan rem Endless 6-pot berukuran 324 x 30. Penyematan ini menegaskan bahwa velg limited harus bersanding dengan sistem pengereman yang mumpuni. Untuk mendukung detail, maka ia yang pilih adalah model plug and play. Untuk mendapatkan handling yang bagus, per pun diganti dengan bikinan RS*R yang memberi efek stabil dalam kecepatan tinggi. Sebab, dengan pemasangan perangkat itu, mobil turun sekitar 3 jari. Tongkrongan sudah bergaya racing, dan tanggung kalau performa mesin tidak ikut didongkrak. Kecepatan maksimum, yang semula dibatasi 180 km/jam, kini bisa digeber sampai 255 km/jam. "Paling pengaruh pas limiter dibuka pakai LSD," kata Hendra yang seraya mengatakan kalau spidometer Nismo punya angka puncak di 300 km/jam. LSD berbentuk sebuah model pembuka limiter ke komputer mobil. Perangkat ini dijual khusus untuk spesifikasi komputer mesin VQ35DE. Harganya sekitar Rp 6 juta, dengan jasa pemasangan Rp 750.000. Untuk mengimbangi, dipasanglah exhaust system Fujitsubo dan air filter HKS.

modifikasi hummer

Modifikasi Hummer H3 di Ajang ABT Goes to Campus Manado 2008 (17 September)

Perubahan kecil terkadang berarti besar pada sesuatu yang sudah sangat besar. Hal ini stidaknya terlihat pada modifikasi berbasis Hummer H3 2008 yang ikut serta di ajang ABT Goes to Campus Manado 2008 (17/9). Dimiliki baru sebulan saja oleh yang empunya, modifikasi "kecil" pada sang Jeep impresif ini setidaknya mampu memberikan arti besar bagi sang pemilik yang mengaku baru pertama kalinya ikut kontes modifikasi seperti ini.

"Selain ikut meramaikan, saya juga ingin menunjukkan kalo di Manado kita punya modifikasi Hummer H3 yang mungkin menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia," ungkap Danny Joseph (33), sang empunya Hummer seri terbaru ini membuka perbincangan.

Memang dapat dilihat secara kasat mata, perubahan yang dilakukan Danny baru dilakukannya pada sektor velg dan interior yang dibalut kulit saja. Namun toh tetap tidak bisa diremehkan, ukuran velg yang diakui dipasangnya sendiri ini berukuran lumayan besar yaitu 24 inch yang tentu saja semakin membuat Hummer ini makin kekar dan berbobot saja. "Ini saja saya rasa masih agak kurang, karena itu kedepan saya rencana mau ganti dengan ukuran 26," tambah Danny membocorkan.

Danny Joseph, The Owner

Sementara untuk ubahan lain yaitu persisnya pada kulit jok sendiri, pria Manado kelahiran Jakarta ini mengaku memesannya langsung pada bengkel yang berlokasi di bilangan Simprug, Jakarta. "Pokonya begitu dapet mobil ini, selang dua minggu langsung saya ganti velg dan jok kulit tersebut," tutur Danny terus terang.

Meski baru pertama kali ikut serta dalam ajang kontes modifikasi, Danny yang sehari-hari bekerja sebagai pengusaha showroom Krisna Perkasa, di Jalan Sudirman No 77, Manado ini melihat event Djarum Black ABT Goes to Campus sebagai event yang sangat bagus dan mampu memacu kreatifitas para pecinta modifikasi Manado khususnya untuk terus lebih berkarya lagi.

"Acara ini sangat membantu teman-teman untuk menyalurkan hobi modifikasi dan memacu kreatifitas, dan saya berharap event ABT Goes to Campus bisa menjadi agenda tahunan yang mungkin bisa ditingkatkan sehingga skalanya semakin besar lagi," tukas pria yang pada pengumuman pemenang ternyata berhasil menyabet penghargaan sebagai The Hottest Rims dan The Best Western Modified Rides ini. Tuh kan? Peleknya juara..

modifikasi jeep

Jeep Wrangler TJ 1998
Tanggal
: 07 Mar 2008
Penulis
: Rully Adam Mangapul & Jubilar Paskoro
Juru Foto
: Zulhafid Jusuf

Jeep Wrangler TJ 1998
Lara Croft Jeep Rubicon Replica

Replicant
Shall We Go Lady Croft?

Siapa yang tidak kenal Lara Croft? Bahkan masih dalam wujud animasinya pun, perempuan aduhai yang satu ini sudah menjadi icon seksi Hollywood. Terlebih ketika video game Tomb Raider tersebut diangkat ke layar lebar dan dibintangi oleh Angelina Jolie. Wuiiih…
Menyaksikan film Tomb Raider barangkali mirip dengan saat kita menonton berbagai sekuel James Bond. Mirip dalam konteks film jagoan yang mengandalkan potensi fisik sang bintang ditambah taburan berbagai gadget dan senjata canggih serta tak lupa… mobil tunggangan yang bisa diandalkan. Kalau selama ini sir James Bond begitu percaya pada BMW dan Aston Martin maka Lara Croft menjatuhkan pilihan pada jip maskulin seperti Land Rover Defender dan Jeep Wrangler Rubicon.
Alasan pemilihan Rubicon untuk mendukung karakter Croft berdasar atas kesamaan jiwa petualang, kebebasan, dan filosofi Jeep “go anywhere, do anything.” Sehingga demi menyesuaikan dengan kebutuhan aksi heroik Croft saat menghadapi situasi ekstrem maka Jeep memodifikasi Wrangler Rubicon dengan segudang atribut canggih dan fungsional. Hasilnya adalah sebuah tunggangan maskulin dengan seperangkat piranti tambahan yang bukan cuma fungsional tetapi juga sukses membuat penampilannya semakin keren. Saking kerennya, Jeep miss Croft ini mengilhami Bingky untuk memodifikasi mobil Jeep-nya.
“Mobil bahan untuk modifikasi ini adalah Jeep TJ lawas lansiran tahun 1998 yang udah gue punya sejak lama. Gue sendiri awalnya bingung mau buat modifikasi seperti apa karena sebelumnya Jeep ini tampil serba bling-bling. Di sisi lain, gue pribadi juga kurang suka dengan olahraga off-road. Jadi, mulailah ketika itu buka-buka buku, majalah, dan nonton film,” tutur Bingky membuka obrolan kami di cafĂ© dan bengkel miliknya.
Lalu, mengapa pria yang memang sudah sangat terkenal akan kreasi-kreasi nakalnya pada modifikasi baik motor maupun mobil itu malah memilih untuk meng-copy Jeep Rubicon tunggangan Lara Croft? “Prinsip gue untuk modifikasi cuma ada dua. Yang pertama adalah gaya gue (sambil menunjuk Chevy BelAir ’57 yang sedang dikerjakan dengan gaya chop dan tembaga finished serta beberapa motor Harley-Davidson radikal karyanya) atau yang kedua adalah gaya untuk mengikuti tema-tema mobil atau motor yang ada di film,” katanya menjelaskan. “Beberapa contoh mobil dan motor yang pernah gue modifikasi dengan gaya movie theme ini adalah VW kodok Herbie dan H-D Panhead Captain America yang di-display di dalam.”
Proses transformasi dari TJ ke Rubicon Tomb Raider diawali Bingky dengan membuat list serta mendata komponen-komponen aftermarket apa saja yang harus ia buru. Data-data tersebut ia kumpulkan dari internet, buku. majalah, poster sampai dengan memelototi terus sekuel film Tomb Raider “The Cradle of Life.” Deretan komponen-komponen tersebut mayoritas adalah komponen yang biasa digunakan oleh pengantusias off-road. Setelah list lengkap maka Bingky memulai gerilyanya untuk order komponen aftermarket langsung ke Amerika. “Bagaimana lagi? Di Jakarta, barang-barang tersebut nggak ada semua. Jadi gue harus pesan langsung dari sana. Untungnya, gue punya teman yang tinggal di California. Jadi dia yang bantu untuk mencarikan komponen-komponen tersebut.”
List komponen yang dikirim Bingky via e-mail ke California berupa seluruh off-road kit khusus untuk kaki-kaki berikut aksesorisnya. Itu berarti mencakupi perangkat suspensi, ban, dan velg. “Bahkan untuk ban dan velg saja gue tidak bisa mendapatkannya di sini. Untuk velg, gue baru nemu yang diameternya 16inci. Padahal butuhnya yang 17inci. Jadi pesan sekalian dengan bannya,” tutur Bingky. Jeep tomb Raider milik Bingky menggunakan ban lansiran Mickey Thompson berdiameter 35inci dengan model telapak Baja Claw yang melapis velg Classic II plus bead locks. Sementara suspensinya juga benar-benar ikut mengambil tipe suspensi dan shock breaker yang sama dengan yang digunakan oleh Miss Croft, yaitu lansiran Skyjacker. Setelah semua perangkat kaki-kaki didapat, Bingky pun kembali memesan flare fender rivet lansiran Bushwacker juga dari Amerika.
“Sambil menunggu, di sini gue pretelin semua aksesoris Jeep TJ yang lama, mengangkat hard top, mengganti daun pintu dengan model half door, dan kemudian mengecat bodi TJ dengan laburan warna silver yang memang warna asli seperti versi Rubicon terbaru. Sekitar satu setengah bulan kemudian, setelah barang pesanan datang maka gue langsung memasang semua komponen-komponen untuk kaki-kaki tadi. Masalah muncul waktu gue kembali mau pesan bumper depan dan belakang serta rollbar dimana menurut yang gue baca dibuat oleh Hanson Enterprise. Setelah gue kirim e-mail dan minta barang yang dimaksud ternyata mereka tidak bisa memenuhinya lantaran perangkat-perangkat berbahan besi tadi hanya mereka buat khusus untuk proses syuting film Tomb Raider. Dan bukan untuk dijual kepada umum. Akhirnya terpaksa gue buat sendiri di sini dengan bahan dari seamless dan stainless steel serta plat setebal 5mm. Ukurannya bisa gue dapat dengan memperhatikan secara detail porsi bumper dan mobil lalu membuat ukuran skalanya. Butuh waktu dua bulan untuk mendapat rangkaian bumper yang presisi dengan aslinya. Setelah itu gue juga melapis bodi-bodi mobil dengan plat aluminium supaya persis dengan aslinya,” tutur Bingky panjang lebar.
Setelah bumper dan rollbar terpasang, langkah apa lagi yang dilakukan Bingky untuk mempercepat proses replikanya? “Yang pasti, karena sudah ada bumper dan rollbar untuk menempatkan deretan lampu jadi gue segera mencari komponen-komponen penerang jalan itu. Gue datang langsung ke distributor resmi Hella di Jakarta dan membeli delapan buah lampu atas yang ‘nangkring’ di rollbar serta empat buah foglamp yang memang ditempatkan di plat bumper depan. Sementara untuk lampu tengah gue pakai merek Warn. Merek ini juga gue pakai untuk melengkapi bumper dengan perangkat winch,” katanya.
Modifikasi replika Rubicon pada bagian interior tidak se-ribet dibandingkan apa yang sudah dilakukan Bingky terhadap bodinya. Bingky praktis hanya meniru desain dashboard dan lalu mengganti perangkat panel meter dengan lansiran Autometer yang juga dipesan dari negeri Paman Sam. Bingky pun memilih lingkar kemudi lansiran Grant yang dilengkapi dengan anti thief lock. Sementara bagian jok dia lapis dengan bahan dari MBTech dan melengkapinya dengan safety belt 5-titik bermerek RCI untuk memastikan keamanan penumpang. Lalu apa fungsi LCD screen yang terletak di tengah dashboard mobilnya? “Kalau di versi filmnya, LCD screen ini berfungsi untuk menampilkan gambar navigasi dari alat GPS. Karena GPS di sini belum terlalu familiar maka gue cukup mendapat penampilannya saja. Sementara fungsinya masih untuk menonton DVD, hehe,” katanya sambil tertawa terpingkal-pingkal.
Satu-satunya komponen dari mobil Jip milik Bingky yang tidak berubah adalah mesin 6-silinder segaris bawaan TJ yang berkapasitas mencapai 4.000cc. Sementara mesin milik Lady Croft lebih dahsyat dengan konfigurasi V8 4.700cc. “Gue memang sengaja tidak mau mengubah mesin karena mesin lama juga sudah sangat responsif. Lagipula gue memang cuma mengejar tampilan mobil supaya benar-benar menyerupai mobil milik Lara Croft,” katanya menjelaskan.
So, shall we go Lady Croft? “Ayo, tapi kalau ada yang ingin ikut di mobil ini maka dia harus duduk di jok sebelah kiri, jok penumpang. Ini dia satu lagi perbedaan setir kiri dan kanan antara mobil gue dengan Lara Croft, hahaha…” katanya sambil memacu mobil dan menutup obrolan siang itu.

Mesin : 6-silinder segaris 4.000cc
Ban : Mickey Thompson Baja Claw Radial R17
Velg : Skyjacker valve flex 4inci
Peredam kejut : Skyjacker Nitro 12inci (dpn) & 14inci (blk)
Lampu : Hella 8-buah (atas), Warn 2-buah (tengah), Hella 4-buah (belakang)
Snorkle kit : Safari
Over fender : Bushwacker
Sabuk pengaman : RCI 5-titik
Jok : Kulit MBTech-Millenium
Lingkar kemudi : Grant plus anti thief
Panel meter : Autometer 8-pieces
Bumper : Otoresto
Rollbar : Otoresto

Jumat, 22 Januari 2010

modifikasi honda jazz


Carsmetik, mungkin tepat dialamatkan buat Honda Jazz i-DSI langsiran 2004 milik kakak beradik, Arie Razak dan Muhammad Reza. Tampilani mini MPV warna hitam ini cukup menyita perhatian orang di jalan. Besutan duo kakak beradik ini lebih banyak bermain fashion ketimbang "memanaskan" engine. Tak salah bila besutannya terlihat eye catching.
"Tema dari modifikasi mobil gue beraliran fashion carsmetik. Jadi sebagai prioritas utama kita berdua adalah piranti audionya," ujar Arie sang kakak yang diamini oleh si adik, Reza . Saudara sekandung ini memang memiliki hobi dan selera yang nyaris sama soal modifikasi. Modifikasi menurut mereka, adalah implementasi dari imajinasinya yang selama ini didapat dari hasil menjelajah beberapa situs di internet dan majalah luar negeri. "Itu jadi panduan gue berdua," beber Reza. "Semula orang tua nggak setuju liat gue bedua hobi modifikasi. Tapi setelah gue ikut berbagai kontes dan sering dapet piala, ortu gue akhirnya mendukung," ungkap mereka berdua, kompak. Sejak awal membesut Jazz, duet kakak beradik ini sudah kepincut dengan tampilan Jazz. Namun kondisi besutan yang standar dinilai belum membuat mereka bangga. Selang berapa lama kemudian, mulailah ide-ide kreatif keduanya bermunculan. Sebagai langkah awal, mereka mengeliminasi semua peranti audio pabrikan. Kenapa audio dulu? "Kebetulan gue berdua suka musik yang sama, dan suka nyetel kenceng-kenceng. Biar enak aje di dengernya. Jadi gue pasang audio yang pas," papar Arie. Untuk urusan instalasi pemanja telinga ini, mereka mempercayakan pengerjaan audionya pada Limens Audio Work di bilangan Casablanca, Jakarta Selatan. Arie dan Reza, dibantu Limens Audio Work mencoba mendesain tata letak perangkat audio yang pas, supaya tidak merusak keindahan interior besutannya. Agar tidak berkesan semerawut dan enak dilihat, desain lay out piranti audionya dibuat model futuristik dan tertata rapih. Penataan perangkat audio kebanyakan disetting di bagian belakang. Karena kecintaan terhadap musik aliran R&B dan progressive maka perangkat audionya menganut aliran SPL. Hal ini dibuktikan dengan mengadopsi dua unit subwoofer buatan Audio Quartz berdiameter 12 inci 4 coil. Dengan subwoofer yang besar ini diyakini mampu menghasilkan output dentuman bass yang dapat "menendang" telinga. Peranti audio tersebut disokong spiker 1 set morel lengkap dengan tweeter dan 2 set heart yang juga dilengkapi tweeter. Untuk urusan sumber sinyal dipercayakan pada head unit Pioneer tipe DEH 8450MP yang dilengkapi dengan monitor Avix in desk touchsreen . Sebagai penguat sinyal, dicangkok dua power Hurricane berdaya 6.000 watt dengan kapasitas 6 channel dan AM Audio 4.000 watt Monoblock berkapasitas 2 channel . Tidak cukup di situ saja, perangkat pre amp sebagai pendukungnya menyomot merek Performa tipe PF 007 guna dihasilkan suara yang diinginkan. Kalau dilihat, sentuhan pada sektor interior terkesan minimalis. Lebih didominasi permainan perangkat audio. Selain segi tampilan, kualitas suara juga harus diutamakan. Jazz milik berdua ini hanya dirancang untuk kenyamanan dan entertainmen. Sentuhan lain di sektor interior, berupa jok dibalut kulit sintetis, dan material Suede yang menyelimuti dasbor, plafon, door trim, lingkar kemudi, tongkat persneling hingga handel rem tangan. Guna mengimbangi tampilan interior maka pedal-pedal standar diganti dengan material berbahan alumunium bergaya racing. Beralih ke bagian eksterior. Sebagai pengagum aliran SPL tampilan luar tidak begitu banyak diberi sentuhan. Hanya ada bererapa bagian bawaan pabrik yang dicopot. Seperti bemper sengaja terbuat dari bahan plat, dan diberi lampu sebagai penerang, serta pengaplikasian desain airdam yang membuatnya tampil manis. "Supaya bisa pake pelek berdiameter besar, Brabus Momo IV berdiameter 18 inci, maka spakbor mesti dicoak dikit. Itupun sedikit sekali. Mungkin tidak sampe 2 cm, sehingga tampilan body tidak terkesan seperti di widebody. Dudukan sokbreker yang dibubut sengaja dipasang miring, " jelas Arie. Keduanya mengaku tidak puas atas modifikasi yang ada. Menurut mereka, modifikasi mobil menawarkan sebuah sensasi kepuasan yang tak ternilai. Karenanya modiifikasi lanjutan bakal terus bergulir pada besutannya. "Rencana rombak-rombak lagi sih ada. Ya, tunggu aja tanggal mainnya," tandas Reza. Untuk merealisasikan hobi keduanya itu, Arie dan Reza sepakat menyebut angka sekitar Rp 90 juta. "Yah kira-kira segitu deh mas biaya modifikasinya," papar Arie. (yac) Spesifikasi Head Unit : Pioneer DEH 8450 MP Monitor : Avix indesh touchsrenn Plus DVD Power : Hurricane 6800 watt, channel MA Audio 400 W Monoblock , 2 channel Pre Amp : Performa PF 007 Subwoofer : Audio Quartz 12 inci, 4 coil Speaker : 1 Set Morel dengan tweeter, 2 set hart dengan Tweeter Interior : Kulit sistesis, Suede Pelek : Brabus Momo IV 18 inci, 8,5 Ban : Nexen 215/35 Wide Body : Natural Lampu Depan : Angle Eyes Lampu Sein : LED dengan 3 lampu
Spion : LED

Senin, 18 Januari 2010

amazing !!!


E-Volk-Lution

Anda tidak perlu kaget mengetahui kalau mobil ini tadinya adalah sebuah VW Beetle keluaran 1961. Mobil ini adalah hasil karya para seniman mobil yang tergabung dalam komunitas Kupu-Kupu Malam di Jogyakarta. Di Indonesia, Yogyakarta dikenal sebagai pusat ahli seni dan budayawan dengan hasil kerajinan tangan yang sangat indah, terkenal di nusantara hingga ke luar negeri. Sebagai pusat seni, para tuner mobil ini lebih suka menyebut diri mereka sebagai pengrajin mobil ketimbang ahli mobil ataupun insinyur mesin, meski di antara mereka banyak juga yang berlatang belakang pendidikan bidang tehnik dan mesin. Namun melihat hasil modifikasi mereka, hanya tuner dengan yang berseni tinggi bisa membangun mobil seperti ini.

Bagaimana mereka membangun mobil ini? Ide awal mereka adalah mengubah sebuah VW Beetle keluaran 1961 dengan konsep futuristic menggabungkan seni dan teknologi. Seluruh bodi mobil dibuang, diganti dengan custom bodi kit, pintu gulwing, termasuk kap mesin bahkan knalpot yang dibuat khusus dari bahan khusus yang didatangkan dari Jerman. Ide genius yang lebih gila juga mengubah rumah mesin dari depan ke belakang. Dengan posisi ini, maka rumah mesin depan yang kini kosong diisi dengan audio yang komplit dengan subwoofer dan tweeter. Ide jenius mereka tidak berhenti disini. Mereka meninggalkan cara biasa membuka pintu dan panel dan berpindah ke teknologi mutakhir dengan menggunakan remote kontrol, hanya dengan sistem tekan tombol. Baterai khusus dipasang sebagai sumber energi untuk menggerakkan remote kontrol ini. Singkatnya, mobil ini dilengkapi dengan semua alat pendukung yang menjadikannya pas sebagai mobil clubbing juga racing. Namun, mobil ini memang bukan untuk mobil sehari-hari karena mobil ini didesign khusus sebagai mobil show.

Untuk mempertegas temanya sebagai mobil show, para tuner memberi cat warna hijau di seluruh bodi dan panel dengan penambahan lidah api berwarna hitam secara merata di seluruh bagian tubuh, memberi sentuhan elegant, namun liar dan berkesan ganas. Dari depan ke belakang, bumper ke bodi dan panel, side skirt ke kaki-kaki, mobil ini adalah hasil modifikasi kelas tinggi, sebuah representasi karya maha tinggi.

Sabtu, 16 Januari 2010

tips ngemodif hemat



biar gak salah ngambil ide, mending anda mengikuti beberapa tips di bawah ini agar menghasilkan tunggangan modifikasi yang bikin anda pede buat bilang " Ini mobil Gue !!" .

1. Rencana
Langkah pertama untuk Modifikasi Mobil adalah menggunakan jasa modifikator yang sudah terbukti reputasinya. Dengan pihak yang sudah lebih berpengalaman seperti ini, anda bisa mencurahkan rancangan awal mobil yang diinginkan dan juga sang modifikator yang pastinya ngebantu ide-ide gila yang gak terbayangkan .

Selanjutnya, desainer ini pasti akan memberi masukan berguna soal warna, jenis ban, interior, dan hal-hal yang berhubungan lainnya.

2. Budget
Setelah punya bayangan seperti apa mobil yang anda inginkan, maka sekarang saatnya mengintip isi dompet. Pastikan seberapa besar dana yang anda alokasikan untuk modifikasi ini.

Riset terlebih dulu berapa harga spare part dan waktu yang dibutuhkan untuk Modifikasi Mobil. Bila anda memilih menggunakan jasa profesional, maka pastikan anda sudah memasukan budget tambahan untuk honor.

Jangan pula anda mematok budget yang kelewat pas. Lebihkan budget tersebut sekitar 10% untuk jaga-jaga hal yang tidak diinginkan.

3.Menemukan mobil yang tepat
Setelah memastikan budget anda cukup, sekarang cari mobil bekas yang layak menerima polesan. Semakin sedikit karat dan kerusakan, semakin dompet anda berteriak senang oleh karena itu Servis Mobil harus sering dilakukan.

Namun yang paling penting, pastikan anda sudah riset lebih dulu soal mobil itu. Paling tidak anda tau tahun pembuatan dan spesifikasi yang mengikutinya.

Satu hal yang tak boleh terlewat, pastikan calon tunggangan Anda bukan CURIAN.

4. Daftar Spare Part
Setelah belanja berbagai spare part, ada baiknya anda susun daftar belanjaan tersebut. Catat dimana saja anda simpan barang-barang itu supaya anda tak membeli barang yang sama dua kali.

Jangan lupa pula tandai bila spare part tersebut sudah melekat di mobil kesayangan.

5. Kikis Cat
Ada beberapa metode yang disarankan beberapa bengkel ternama untuk pengikisan cat. Yang paling sering digunakan adalah media blasting yang membuat mobil anda kembali ke warna asli abu-abu.

Bisa juga menggunakan soda blasting, yang menggunakan baking soda dalam tekanan tinggi. Hasil dari soda blasting ini mobil terlihat bersih, mengkilap ‘fresh from the factory’.

Metode terakhir adalah celupan asam. Dimana mobil akan dicelupkan dalam satu kolam penuh asam untuk memudarkan cat.

6. Cat Baru
Setelah mobil anda ‘telanjang’ sudah saatnya anda menghubungi tukang cat berpengalaman. Referensi bisa anda cari lewat Bengkel Mobil dan toko terkenal yang sudah sering menyediakan jasa tukang cat seperti itu.

anda bisa berdiskusi dengan Bengkel Mobil soal pilihan dan merk warna. Meski
terlihat sedikit mahal, tapi dijamin anda tak akan menyesal dengan hasilnya. Dan yang paling penting, jangan terlena dengan tawaran cat murah karena tapi kualitasnya belum tentu bisa anda andalkan.

7. Mesin
Sementara mobil anda dicat, sudah waktunya berbelanja hal yang penting dan paling mahal. Mesin.

Pastikan mesin yang anda pilih sesuai dengan power plant yang kamu inginkan (lakukanlah Perawatan mobil). Selanjutnya silahkan mencari mesin dengan harga terbaik sesuai jenisnya.

8. Rem dan Suspensi
Pencarian mesin bisa dibarengi dengan mencari sistem suspensi yang cocok. Ingat lebih baik menghabiskan banyak uang untuk dua hal tersebut saat ini, karena dijamin tahan lama sebainya lakukan Perawatan mobil.

Dibanding kamu mencari bahan murah tapi cepat rusak. Cocokan pula jenis dan tipe ban dengan rem pilihan kamu.

9. Detail
Setelah semua terpasang, sedikit lagi anda akan bisa menikmati mobil baru tapi lama tersbut. Tapi Anda musti ingat detail yang selalu menangkap perhatian orang, interior dan eksterior.

Pada bagian luar jangan terlalu banyak memainkan warna, karena kemungkinan hasilnya malah mengecewakan dan tak sedap dipandang mata.

Pilihlah warna dan tekhnik sapuan yang tepat karena disitulah letak ‘wow’ faktornya. Begitu pula bagian dalam, jangan sampai menjatuhkan nilai cantik yang sudah susah payah dibangun bagian luar.

10. Selamat menikmati mobil baru anda tapi ingat!!! Servis Mobilnya !!.